LISUNG the dago boutique resto

LISUNG the dago boutique resto
#Bandung City View from Lisung resto #Cikuray Mountain, Garut is seen from Lisung resto

Senin, 18 April 2016

LISUNG'S HOUSE

Dear L lovers,

Yuk, mengenal lebih dekat dengan Lisung's House!
Banyak histori di dalamnya n bagus untuk photo spot. Lisung House sendiri bergaya etnik. Struktur dan konsep bangunannya selaras dengan alam sekitarnya, sehingga terasa menyatu dengan alam sekitarnya dan alami.  Berbeda dengan konsep banyak restoran di sekitarnya yang mengusung konsep modern, Lisung resto justru mengusung konsep back to nature.  Selain banyak menggunakan bahan alami dalam bangunannya..... tanah, kayu dan batu, Lisung resto pun masih menyediakan lahan terbuka yang cukup luas. Kami pun membuat banyak lubang resapan biopori, sehingga tidak berlebihan kalau kami pun disebut resto dengan konsep ramah lingkungan.  Ditambah lagi konsep bangunan kami banyak memanfaatkan barang antik atau bekas, sehingga tingkat residu emisi yang dihasilkan menjadi rendah. Belum lagi jumlah dan aneka tanaman yang menghijaukan, mengasrikan, menjaga kesejukan daerah ini. Go Green!!

Entrance, pintu masuk utama Lisung resto merupakan serambi terbuat dari gebyok antik, yang langsung terhubung dengan bagian atap rumah panggung. Dari depan, bangunan nampa kecil n beratap rendah, hal ini dikarenakan kontur tanah yang menurun, sehingga bentuk bangunan pun mengikuti kontur tanah yang ada.




 Bila kita sudah di dalam, dapat terlihat bangunan Rumah Panggung yang cukup luas.  Rumah Panggung ini dibangun dari kayu-kayu antik dan disainnya terinspirasi olehu rumah adat melayu. Yang menjadi ciri khas dari rumah adat melayu ini, selain berbahan dasar kayu dan banyak jendela, juga memiliki kaca patri warna-warni di bagian atas dinding kayunya.  Rumah ini dihiasi pula oleh lampu-lampu antik jawa.
Lantai atasnya memiliki dinding, sedangkan bagian bawahnya hanya satu sisi saja yang memiliki dinding. Jadi lantai atanya berkonsep indoor, sedangkan lantai bawah berkonsep semi outdoor.


Pada Rumah Panggung ini pula terletak workspacenya tim barista, yang meracik aneka minuman di Lisung resto.
Pada rumah ini pula tersedia fasilitas dua (2) buah toilet dan dua (2) buah wastafel.
Pada Rumah Panggung ini pula banyak terdapat area makan yang langsung menghadap ke arah kota
Bandung.  Jadi di tempat yang hommy dan cozy ini, kita dapat menikmati hidangin lezat sembari melihat pemandangan alam yang indah.



Terdapat juga bangunan Geladak Kecil yang tampak depannya sering digunakan sebagai photo spot.  Bangunan ini dipergunakan sebagai mushola dan office.  Rumah Geladak juga merupakan rumah antik sekaligus rumah adat jawa. Perbedaannya dengan Joglo... tidak ada empat (4) tiang penyangga seperti Joglo dan rumah geladak, kayu-kayunya polos, tidak seperti Joglo yang biasanya banyak memuat ukiran-ukiran.

Rumah Geladak Kecil ini dililiti tanaman rambat, membuat tampilan bangunan ini asri dan cantik menawan.
Di kala sore hari... temaramnya kilauan lampu, tetap membuat bangunan ini menawan.

Dan yang pasti untuk L lovers, tetap dapat menikmati hidangan lezat dan tempat nyaman tanpa khawatir melewati waktu sholat.  Tempat berwudhunya pun dekat... tersedia di depan sebelah kiri bangunan. Demikian pula perlengkapan sholatnya sudah tersedia, serta terjaga kebersihannya.


Bersebrangan dengan Geladak Kecil terdapat bangunan yang kami beri nama Geladak Besar. Sama halnya sejarah dan ciri Geladak Besar ini dengan Geladak Kecil..... yang membedakan hanya ukurannya. Ukuran rumah geladak yang besar ini termasuk langka karena umumnya rumah geladak berukuran kecil.



Geladak Besar ini seluruhnya dipergunakan untuk area makan. Difasilitasi dua (2) buah toilet, Geladak Besar ini dibagi dua area utama yang kami namai Geladak Dalam dan Geladak Luar.
Geladak Dalam adalah area makan di dalam Rumah Geladak dan menghadap lapangan rumput.  Sedangkan Geladak Luar adalah area makan yang berada di teras Rumah Geladak tersebut dan langsung menghadap pemandangan alam kota Bandung.
Wastafel untuk mencuci tangan terdia ada dua (2) buah pula. Satu (1) buah di depan toilet. Satu (1) buah lagi di depan Rumah Geladak, dekat anak tangga dan terbuat dari batu.

Di bawah Geladak Luar sebetulnya masih ada satu area makan yang diberi nama Halu.  Halu [bahasa Sunda] adalah alat penumbuk padi terbuat dari kayu, berbentuk seperti tongkat. Area ini disebut Halu karena di area ini akan terlihat kayu-kayu panjang, berbentuk seperti tongkat.  Panjangnya tidak kurang dari 8 meter dan terbuat dari kayu utuh tanpa sambungan. Halu-halu ini sekaligus berfungsi sebagai tiang penyangga area Halu yang langsung tersambung tingginya sampai dengan area Geladak Luar di atasnya.

Di salah satu dinding area Geladak Luar, L lovers juga dapat menemukan testimoni dari beberapa artis papan atas, para pejabat hingga para profesor dari Jepang yang berkunjung ke Lisung resto pada kanvas-kanvas putih.

Di area Geladak Besar ini anda dapat menemukan beberapa koleksi barang antik... mulai dari lampion antik hingga cangkul kayu jaman Majapahit. Anda juga dapat menemukan Love Lock's Lisung yang terkenal itu di sini.

Lisung resto juga memiliki mini stage yang bentuknya menyerupai Joglo. Seminggu dua kali, Selasa malam dan Kamis malam, mini stage ini digunakan oleh home band kami untuk menghibur L lovers yang berkunjung melalui suguhan live music.  Tapi tidak hanya itu... mini stage ini dapat digunakan untuk keperluan lain... Misal untuk event wedding, mini stage ini dapat beralih peran menjadi pelaminan atau altar.






Ini Lisung Love Locks yang terkenal itu.  Anda dapat menemuinya di area Geladak Luar yang merupakan salah saru sisi atau dinding dari Rumah Geladak Besar.

Berbeda dari Love Locks di tempat manapun atau negara manapun.  Uumnya gembok terbuat dari logam, uniknya Love Locks di Lisung terbuat dari bel kayu sapi (kelotok sapi [bahasa jawa atau sunda]).
Kelotok sapi ini biasanya dipasangkan pada sapi sebagai kalung.

L lovers bisa menuliskan nama atau ucapan untuk sang tercinta di sini... bisa pacar... bisa pasangan hidup... bisa keluarga.... siapapun.
                                                      Abadikan  kenangan indah anda dan tercinta di sini.

Lisung resto juga memiliki Saung [bahsa Sunda] yaitu bangunan panggung kecil terbuat dari kayu.  Saung dahulu mudah ditemui di sawah atau ladang sebagai tempat istirahat petani bila matahari telah terik.

Saung ini dipergunakan juga sebagai area makan.. biasanya dipergunakan oleh keluarga karena dapat memuat 4 hingga 6 orang di dalamnya.

Saung inipun dihiasi tanaman rambat sehingga menambah keindahan bangunannya sendiri.
Tak jauh dari Saung, anda dapat melihat gerobak/pedati/cikar antik yang diberi cat kuning dan hijau. Menurut sang empunya, gerobak ini sengaja diberi warna mencolok agar 'eye catching'.

Lisung resto masih memiliki sebuah bangunan yang spektakuler yaitu sebuah perahu.  Perahu ini asalnya merupakan perahu penangkap cumi-cumi asal Tegal. Panjang lunasnya sendiri tidak kurang dari 22 meter.... Wowwww besarnya bukan?!....

Anda dapat menjumpainya di seberang entrance yang tadi atau kalau anda datang dari bawah, maka bangunan ini ada di sebelah kiri jalan.  Sejak ada bangunan perahu ini, L lovers membagi Lisung resto dengan sebutan Lisung kiri dan Lisung kanan karena memang keduanya terpisah oleh jalan Bukit Pakar Timur.

Selamat menjelajah Lisung resto.

love,
L management.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda sehingga, Lisung resto bisa memberikan services yang lebih baik.

About me

Jl. Bukit Pakar Timur no. 111 Dago Pakar-Bandung, Phone: +62-22-2536225, Indonesia
Daily open: 11.00 - 22.00 Sat-Sunday: 11.00 - 24.00